Benih Bayam |
Sebelum kita melangkah menelusuri budidaya bayam alangkah bijaknya dibaca dulu penjelasan ini. Mengingan tanaman ini ada manfaat juga madarat sebagaimana paparan ahli di http://survivalis.blogspot.com/2010/11/manfaat-dan-bahaya-bayam.html.
Bayam mengandung zat besi yang berupa Fe2+ (ferro), jikalau bayam terlalu lama berinteraksi dengan O2 (Oksigen), maka kandungan Fe2+ pada bayam akan teroksidasi menjadi Fe3+ (ferri). Meski sama-sama zat besi, yang bermanfaat untuk manusia adalah ferro, lain halnya dengan ferri yang bersifat racun. Jadi jangan sekali-sekali untuk memanaskan sayur bayam yang sudah melalui proses pemasakkan dalam bentuk makanan.
Alangkah baiknya juga, kita harus segera mengkonsumsi bayam sesaat sudah diolah, lebih baik hindari juga mengkonsumsi bayam yang sudah lebih dari 5 jam di atas meja makan, karena selain mengandung zat ferri yang tadi disebutkan di atas, bayam tersebut juga dapat mengandung zat nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara juga akan menjadi NO2 (nitrit) yang bersifat senyawa tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.
Dalam proses penyimpanan di lemari es pun harus diperhatikan, karena semakin lama bayam disimpan di dalam lemari es, senyawa nitrit pun akan terus meningkat kadarnya.
Efek racun pada nitrit menimbulkan reaksi dengan zat besi dalam sel darah merah tepatnya di hemoglobin. Ikatan nitrit dengan hemoglobin disebut Methemoglobin yang mengakibatkan hemoglobin tidak mampu mengikat oksigen. Jika jumlah methemoglobin mencapai lebih dari 15% dari total hemoglobin, makan akan terjadi Sianosis yang artinya keadaan dimana seluruh jaringan tubuh manusia kekurangan oksigen.
Secara umum, bayam dapat meningkatkan kinerja ginjal & melancarkan pencernaan. Daun bayam digunakan untuk membersihkan darah sehabis bersalin, memperkuat akar rambut serta mengobati tekanan darah rendah, kurang darah (anemia) dan gagal ginjal.
Selain itu, sayur bayam memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya penglihatan akibat usia yang menua (macular degeneration), penyakit kanker,katarak dan bayi lahir cacat. Bayam adalah sumber lutein dan folate yang hebat, yang membantu mencegah penyakit jantung & bayi yang lahir cacat.
Kandungan folic acid yang ada di bayam juga mampu melindungi otot jantung dari meningkatnya kadar glukosa yang mudah larut dan mengandung B9. Vitamin ini biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang mengandung untuk melindungi bayi dari cacat pada bagian syaraf.
Manfaat Bayam lainnya, mengurangi pembentukan batu empedu sebab bayam kaya magnesium di samping ikan, kacang almon kering, alpukat, pisang, kismis. Sayur bayam juga memberikan zat besi pencegah anemia namun zat besi di dalam bayam tidak mudah diserap.
BUDIDAYA DAN PRODUKSI BENIH BAYAM (Amaranthus spp.)
Rinda Kirana, Redy Gaswanto, dan Iteu M. Hidayat
I. Pendahuluan
Bayam merupakan salah satu sayuran daun terpenting di Asia dan Afrika. Sayuran ini merupakan sumber kalsium, zat besi, vitamin A dan Vitamin C. Dalam 100 gram bagian bayam yang dapat dimakan mengandung sekitar 2,9 mg zat besi (Fe). Bayam adalah tanaman semusim yang berumur pendek dan dapat dibudidayakan dengan mudah di pekarangan rumah atau lahan pertanian. Berdasarkan cara panennya bayam dibagi dua, yaitu bayam cabut dan bayam petik (bayam kakap). Panduan ini merupakan panduan untuk budidaya bayam cabut.
II. Kultur Teknis
Persiapan lahan
Persiapan lahan yang tepat dapat menghasilkan kualitas bayam yang baik. Bayam ditanam pada bedengan setinggi 20 cm (musim kemarau) dan 30 cm (musim hujan). Panjang bedengan yang biasa dipakai adalah 150 cm dengan lebar 90 cm.
Tanam
Ada dua cara penanaman bayam, yaitu secara langsung dan melalui persemaian terlebih dahulu. Perbedaan kedua cara ini berdasarkan pada ketersediaan benih, tenaga kerja dan musim.
(1) Penanaman secara langsung
Kebutuhan benih adalah 0.5 – 1 g/m2 dimana 1 g berisi sekitar 1000 benih. Benih bayam sangat kecil sehingga pada saat tanam harus dicampur dengan tanah dengan perbandingan 1 : 1. Bayam ditanam pada larikan dengan lebar larikan 10 cm dan kedalaman 0.5-1 cm, kemudian benih bayam ditabur dengan jarak 5 cm dalam larikan tersebut dan ditutup dengan tanah menggunakan ayakan.
(2) Penanaman secara tidak langsung
Benih bayam ditabur pada bedeng persemaian atau pada plastik pengecambah lalu ditutup dengan pelepah daun pisang atau plastik hitam selama 4-5 hari. Setelah itu bibit dibumbun selama 2 minggu, kemudian bibit siap ditanam di lapangan dengan jarak tanam 10-15 cm x 5-10 cm. Penanaman sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2006 6
Pengairan
Bayam relatif toleran terhadap kondisi kering namun kekurangan air akan menurunkan hasil. Penyiraman dilakukan apabila tidak ada hujan, dengan interval 1-2 kali/minggu.
Pemupukan
Selama periode pertanaman dilakukan empat kali pemupukan seperti pada tabel berikut :
Aplikasi | Waktu | Jenis Pupuk | Dosis |
1 | Saat Tanam | 3. Kotoran Kuda/Domba/Ayam 4. Pupuk NPK 15 : 15 : 15 | 3. 20 kg/ha 4. 10g/tanaman |
3 | 20 hst | Pupuk NPK : 15:15:15 | 10g/tanaman |
4 | 30 hst | Pupuk NPK : 15:15:15 | 10g/tanaman |
hst = hari setelah tanam
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi pengendalian gulma dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT).
(1) Pengendalian gulma
Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan empat cara yaitu : (1) pengendalian gulma pada saat persiapan lahan; (2) Pemakaian mulsa; (3) penyiangan secara manual dengan tangan; (4) aplikasi herbisida
(2) Pengendalian OPT
OPT | Jenis | Pengendalian |
Hama | Ulat pengorok daun Ulat penggulung daun Ulat pemotong batang Kutu daun Kepik Tungau | 1. Menutup bedengan dengan kain kassa 2. Pestisida kimiawi |
Penyakit | Karat daun | Fungisida |
Panen
Bayam siap panen 20-45 hari setelah tanam. Panen dapat dilakukan dengan dua cara : (1) sekali panen yaitu memanen seluruh bagian tanaman untuk bayam cabut (2) beberapa kali yaitu memetik daun dan batang muda dengan interval 2-3 kali/minggu untuk bayam petik.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2006 7
III. Produksi Benih
Pada dasarnya tata cara produksi benih tanaman bayam sama seperti tata cara budidaya untuk konsumsi, namun ada beberapa hal yang membedakan, diantaranya berupa tindakan roguing, isolasi, dan prosesing benih, yang mana bertujuan untuk menjaga kemurnian sifat dan fisik dari varietas bayam yang diproduksi benihnya.
Persyaratan tanah
Tanah yang akan digunakan untuk produksi benih bayam sebaiknya adalah tanah bera, bekas tanaman lain, atau bekas bayam dari varietas yang sama. Bila tanahnya bekas tanaman bayam dari varietas lain, maka harus diberakan selama 3 bulan.
Isolasi
Pertanaman bayam yang akan diproduksi benihnya harus terpisah dari pertanaman varietas lainnya dengan jarak paling sedikit 200 meter. Apabila ada dua varietas yang berbeda dan bloknya saling berdampingan, maka tanggal tanamnya diatur sedemikian rupa sehingga saat berbunganya berbeda minimal 60 hari.
Roguing
Roguing adalah tindakan seleksi dengan membuang bibit atau tanaman yang mempunyai tipe simpang atau sakit. Dalam produksi benih tanaman bayam tindakan roguing harus dilakukan pada beberapa tahap, diantaranya : tahap pembibitan di persemaian, tahap pertumbuhan, dan tahap berbunga di lapangan. Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu roguing adalah : keseragaman tipe pertumbuhan, bentuk daun, warna daun, warna batang, dan bentuk tandan bunga.
Panen dan prosesing benih
Hal yang harus diperhatikan saat panen dan prosesing benih adalah kebersihan alat dan wadah dari campuran varietas bayam lain. Panen benih dilakukan apabila tandan bunga bayam telah matang fisiologis yaitu bila telah berwarna coklat (± 3 ½ bulan setelah semai). Selanjutnya tandan bunga dikeringkan di bawah sinar matahari sekitar 3-4 hari. Setelah benih dirasa cukup kering (KA ± 10 %), selanjutnya tandan bunga diremas secara halus sehingga benih bayam terkupas kulitnya. Selanjutnya benih-benih bayam tersebut ditampi untuk dipisahkan dari kotoran, kemudian di kemas dalam kemasan yang kedap udara dan air, misalnya dalam kemasan alumunium foil. Dapat juga benih bayam dikemas dalam kantong kertas atau plastik, kemudian diletakkan dalam kotak atau kaleng yang tertutup rapat dan telah diberi bahan pengering didalamnya (misal : serbuk gergaji atau kapur). Kotak/kaleng tersebut simpan di tempat yang kering dan sejuk.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2006 8
Pustaka Acuan
Grubben, G.J.H. 1994. Amaranthus L. In : J. S. Siemonsma and Kasem Piluek (Eds.) : Plant Resources of South-East Asia No. 8. Vegetables. Prosea. Bogor. 412 pp.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2006 9
mantaaap..
BalasHapusmakasih gan
Hapus