Bila berkunjung ke Cikadueun kurang lengkap jika tiada merasakan si kerupuk ini. Emping namanya orang menyebutkan atau keceprek (keripik, kerupuk;). Adalah suatu jenis makanan camilan (food snack) yang dibuat dari biji buah melinjo. Emping bukan merupakan makanan asing bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, karena bahannya amat gampang dan pohonnya, tumbuhan melinjo masih banyak dipelihara. Emping melinjo ini biasanya digunakan sebagai pelengkap makanan seperti gado-dado, soto, bakso, bubur ayam dan lain sebagainya, malahan sudah menjadi pelengkap makan pavorit ditiap-tiap rumah.
Proses pembuatannya sangat mudah dan sederhana, yaitu dengan menyangrai (mengoseng tidak sampai gosong) biji melinjo menggunakan media penggorengan apa saja yag penting tebal dan tahan panas, biasaya kwali tebal dan ada juga yang menggunakan periuk, bahan terbuat dari tanah seumpama keramik. Sibiji dioseng bersama pasir agar panasnya merata tunggu hingga masak. Setelah dianggap matang kemudian diambil bijinya untuk diperoses menjadi emping. Dan proses ini, biji buah masih panas karena bila dibiarkan dingin, megupasannya tidak semudah bila masih panas. Pertama dikupas kulit dengan cara dimemarkan lalu setelah semua kulitnya hilang kemudian dipukul-pukul sampai tipis, entah itu dibuat satu piringan atau satu piringan dari dua, lima biji emping tergantung bagaimana emping akan dibuatnya. Dan secara pembuatannya kadang dapat dicampur dengan udang atau kerang untuk menambah rasa dan rupa yang telah digoreng.
Sebenarnya hasil peroses pembuatan emping ini ada dua macam: emping dan keceprek. Bila ingin dibuat emping maka pemukulan biji buah melinjo lebih dari satu kali pukulan hingga bentuknya pipih bagai duit receh. Beda jika diperoses menjadi keceprek, cara pembuatannya cukup dipukul satu kali. Agaknya tidak berlebihan memang, bagi yang belum tahu bentuk emping dan keceprek akan mengatakan kerupuk emping saja.
Bila peroses pembuatannya telah selesai dan banyak diperoduksi, artinya bukan sekedar untuk dikonsumsi peribadi dan keluarga saja maka dampak ekonomisnya jelas telah menunggu didepan. Biasanya emping dan keceprek dipasarkan dalam keadaan mentah namun tidak sedikit pula yang sudak dimasak. Banyak pula dibeli sebagai kenang-kenangan, oleh-oleh, tanda mata untuk keluarga dirumah bagi para pengunjung yang ziarah di Cikadueun.