Dalam membahas budidaya ikan lele telah banyak yang mengulasnya di berbagai artikel, dari yang sederhana hingga yang komplit uraiannya, kita tinggal membaca dan langsung memeraktekkannya. Berhubung admin sudah janji akan mengisi artikel Budi Daya Ikan Lele, walau alakadar dan amat sangat sederhana, disamping sebagai pengalaman nyata pernah dan masih hingga sekarang digeluti, sebagai ringkasan maka kali ini bahasan itu hanya mencakup segi utama saja yaitu: Persiapan Awal dan Cara Pengolahan.
benih ikan lele |
Kita telah maklum dan pasti tahu akan ikan ini. Ilan lele adalah merupakan jenis ikan konsumsi yang banyak disukai orang di Indonesia. Pada awalnya kebanyakan spesies lele ditangkar dari populasi liar di alam, tetapi dalam kurun beberapa tahun belakangan, Lele yang bentuknya dumbo atau lebih besar dari biasanya ikan lele dikali, merupakan jenis ikan lele yang didatangkan dari Afrika telah menjadi populer sebagai ikan ternak dan dibudidaya di masayarakat.
Sejauh ini lele juga telah menjadi ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya ikan lele semakin meningkat tajam setiap tahun. Lele banyak disukai konsumen karena memiliki tekstur daging yang lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan harganya juga cenderung murah.
Namun tahukah kiranya kita, bahwa budidaya ikan lele ini butuh pengelolaan yang amat extra hati-hati. Betapa tidak, karena ikan yang satu ini harus optimal pemeliharaanya agar dihasilkan yang optimal pula. Itu menyangkut dari tata cara dan pemberlakuan untuk budidaya. Sekedar informasi, jika di tanam pada kolam yang biasa, ikan lele ini akan tumbuh besar tanpa kudu dipelihara dan diurus pakannya. Akan tetapi beda hasilnya untuk dijadikan bahan ekonomis alias dijadikan mata pencaharian khusus bukan sekedar hobi atau utuk dikonsumsi keluarga.
Ada dua cara budidaya ikan lele ini yaitu dengan di ternakkan dalam kolam biasa, baik terbuat dari kolam tanah maupun dari bahan batu dan bata atau kolam tembok, dalam bentuk permanen atau semi permanen. kedua dibuat kolam dari terpal. Semua mempunyai tata cara tersendiri dan punya kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Namun penulis tidak sepenuhnya membahas pada masalah itu, nanti akan diketahui ditengah perjalanan manakala sudah berkecimpung dalam hal ihwal budidaya ikan lele ini.
Semua itu, entah kolam dari tembok permanen atau terbuat dari terpal, kita butuh yang namanya benih ikan, dan tiada mungkin kolam sudah terisi air akan tidak diisi ikan, akan percuma, modal tidak berjalan. Maka untuk mengantisipasinya jika itu didapat dan modal pun ada, banyak dibeli dipasaran. Akan tetapi jika ingin mengadakanya dari hasil olah sendiri, maka perlu perbuatan extra dan tambahan waktu. Pertama kita melakuakan pembenihan dari membuat kolamnya, memilih induk, pemijahan dan masa panen hasil.
Pertama disini penulis akan menuliskan cara pembenihan ikan lele dalam kolam bukan terpal, kedua dalam postigan yang beda akan menerangkan khusus cara pembenihan menggunakan kolam terpal.
Persiapan Awal.
Persiapan Pembenihan meliputi:
- Pembuatan kolam
- Persiapan kolam
- Pemilihan induk
Cara Pengolahan
- Pemijahan induk
- Proses penetasan telur
- Pemberian pakan dan Perawatan benih
Hasi akhir atau panen
Pembuatan kolam
Kolam perkawinan atau kolam pemijahan adalah kolam yang terbuat dari semen dengan ukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, kedalaman 0,4 meter. Adapun pada bagian pinggiran atas atau bibir kolam tersebut dibuat menjorok ke dalam agar lele tidak mudah untuk lompak keluar. Sementara pada bagian dasar kolam, yaitu pada bagian tengah-tengah dibuat cekungan untuk mengumpulkan benih apabila dipanen kelak. Dari cekungan yang dibuat tersebut dihubungkan keluar dengan pipa PVC/paralon sebagai saluran penguras air.
Air yang digunakan untuk mengisi kolam pemijahan sebaiknya dipakai adalah air yang bersumber dari sungai yang jernih dan tidak tercemar. Sementara bagi Anda yang tinggal diperkotaan dan kesulitan mendapatkan air sungai yang jernih dan tidak tercemar, maka sebelumnya air yang akan dipergunakan tersebut harus diendapkan atau disaring terlebih dahulu.
Persiapan Kolam
Sebelum kolam akan dipakai, maka sebelumnya kolam tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu. Apabila kolam semen masih baru dibuat dan masih bersifat terlalu alkalis (pH tinggi), maka harus dinetralkan terlebih dahulu. Cara melakukan penetralan dapat dilakukan dengan cara merendam kolam dengan air biasa selama 2 minggu, kemudian dibersihkan dan dikeringkan selama 1 hari, sehingga kemudian sudah dapat dipergunakan.
Setelah proses pembersiahan kolam dilakukan, dan sebagai pengantisipasi musim penghujan, diberi atap berupa tutup sederhana dari plastik, supaya jika turun hujan tidak terlalu mengganggu dan berakibat pada telur.
Pemilihan induk
Induk untuk pemijahan ini hendaknya dipilih yang benar-benar telah matang telur yang dikandungnya dan siap memijah. Biasanya induk lele setelah lim, enam bulan pemijahan bila pernah dilakukan akan bertelur kembali. Untuk satu kolam pemijahan yang ukurannya memang kecil itu cukup satu pasang saja dengan berat indukan betina dan jantan disamakan, atau bisa juga dengan menggunakan tatacara pemijahan ikan mas, yaitu satu banding lima dengan memilih jantan yang gesit dan badannya lebih kecil dari betina.
Indukan jantan dan betina yang telah dipilih hendaknya telah siap untuk memijah. Dalam hal ini perlu keterampilan khusus dari seorang peternak untuk mengetahui kondisi indukan yang memang benar-benar sudah siap untuk memijah (kawin).
Setelah kolam disiapkan dengan mengairinya jangan lupa pasang ijuk didalamnya untuk menempelkan telur dan gampang diambil buat ditetaskan. Namun bila memasang ijuk, usahakan agar tidak dipasang mengambang dan diapit bambu, karena akan melukai kulit indukan. Maka, sebenarnya ijuk pasang didasar kolam menggunakan pemberat.
Pemijahan
Memijah artinya perkawinan yang diikuti dengan tingkah laku lele betina meletakkan telur dan dibuahi oleh yang jantan (fertilisasi). Sebaiknya induk jantan dan betina yang sudah dipilih itu dimasukkan ke dalam kolam pemijahan pada pagi hari. Maka seharian pasangan tersebut saling berkenalan serta mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan kolam yang masih baru. Pada hari itu makanan yang diberikan ialah cacing tanah atau cacing sutera, tidak perlu banyak, asal cukup dimakan satu waktu saja selama 5 menit. Ikan yang hendak memijah agaknya kurang nafsu makannya.
Pemijahan berlangsung pada sore atau malam harinya. Esoknya dapat terlihat telur-telur tersebar menempel pada ijuk, tetapi sebagian ada yang tercecer di dasar kolam. Telur yang dibuahi berwarna kuning cerah dan akan menetas setelah 1 - 2 hari. Telur yang tidak terbuahi akan mati dan berwarna keruh, akhirnya ditumbuhi jamur. Selanjutnja induk diangkat dari kolam agar tidak mengkonsumsi telur dipindahkan ke dalam kolam lain untuk dipelihara dengan baik agar dapat bertelur lagi setelah pada saatnya tiba..
Sampai hari ketiga setelah menetas, benih lele belum makan, melainkan menyerap kuning telur yang masih tersisa pada bagian perutnya. Jumlah telur yang dihasilkan oleh induk lele dihitung pada besarnya induk itu. Makin besar badannya makin banyak telurnya. Rata-rata jumlah telur berkisar antara 1000 sampai 5000 butir. Apabila induknya sehat maka daya tetas telur cukup baik, hampir semuanya dapat menetas.
Proses penetasan telur atau Pendederan
Burayak atau benih ikan lele yang telah berumur 7 hari sebenarnya sudah dapat dipindahkan ke kolam lain, tetapi boleh juga tidak dipindahkan. Pemeliharaan bisa dilanjutkan di dalam kolam pemijahan. Pengipukan di dalam kolam dapat berlangsung selama 1 - 2 bulan, dengan diberi pakan buatan atau makanan yang terdiri atas organisme-organisme hidup seperti cacing sutera (Tubifex), cuk (jentik-jentik), kutiair, dan sebagainya.
Setelah masa pemeliharaan 2 bulan, benih lele mencapai ukuran 5-10 cm dapat dipasarkan (dijual). Selama pemeliharaan benih itu, pembudidaya/peternak memperhatikan burayak itu secara cermat setiap hari. Pemberian pakan tidak boleh berlebihan, melainkan diberikan sedikit demi sedikit sejumlah kira-kira habis termakan dalam waktu 15 menit, lalu pemberian pakan dihentikan. Sebaiknya dalam sehari diberi pakan beberapa kali, misalnya 4 - 5 kali sehari, pagi, siang, dan sore/senja.
Peternak harus memperhatikan keadaan air kolam, mengingat bahwa kolam tidak memperoleh aliran air terus- menerus karena keterbatasan air di daerah perkotaan jika memang dikota. Maka apabila terlihat air mulai keruh/kotor, supaya air diganti. Pada umumnya pergantian air sekali dalam 2 minggu sudah memadai.
Pemberian pakan dan Perawatan benih
Benih ikan lele yang baru saja menetas tidak perlu diberi makanan. Benih-benih itu hidup dari menyerap kuning telurnya. Pada ikan lele habisnya kuning telur itu 5 hari. Jadi sesudah waktu lima hari, benih ikan sudah dapat makan. Karena itu makanan biasanya harus tersedia. Di alam, benih-benih lele yang masih kecil-kecil itu memakan organisme-organisme yang terdapat di air, misalnya kutu air (Rotatoria, Cladosera, Copepoda, dan sebagainya) yang pasti banyak terdapat di air dalam sarangnya.
Dalam usaha pembenihan, orang mengusahakan agar benih-benih ikan yang sudah menetas itu tumbuh subur dan tidak banyak yang mati. Salah satu cara yakni memberi makanan secara khusus untuk anak-anak lele yang masih kecil-kecil itu. Untuk itu, dapat diberikan kutu-kutu ikan berupa binatang-binatang renik seperti disebutkan di atas. Binatang renik itu dapat diperoleh dari kolam-kolam lain yang subur, atau dapat secara sengaja dibiakkan di dalam kolam-kolam kultur tersendiri.
Pemanenan benih
Air dikeluarkan dari kolam pemijahan itu sehingga hampir kering, maka burayak, benij leIe terkumpul di dalam cekungan di dasar kolam yang masih sedikit berair. Maka dengan mudah burayak ditangkap dengan seser.
Demikianlah artikel tentang cara budidaya ikan lele yang bisa disampaikan kepada Anda termasuk didalamnya Cara pembenihan Ikan Lele. Lihat pula artikel lainnya yang tidak kalah menarik. Semoga bermanfaat..
- Pemanenan benih
Pembuatan kolam
Kolam perkawinan atau kolam pemijahan adalah kolam yang terbuat dari semen dengan ukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, kedalaman 0,4 meter. Adapun pada bagian pinggiran atas atau bibir kolam tersebut dibuat menjorok ke dalam agar lele tidak mudah untuk lompak keluar. Sementara pada bagian dasar kolam, yaitu pada bagian tengah-tengah dibuat cekungan untuk mengumpulkan benih apabila dipanen kelak. Dari cekungan yang dibuat tersebut dihubungkan keluar dengan pipa PVC/paralon sebagai saluran penguras air.
Air yang digunakan untuk mengisi kolam pemijahan sebaiknya dipakai adalah air yang bersumber dari sungai yang jernih dan tidak tercemar. Sementara bagi Anda yang tinggal diperkotaan dan kesulitan mendapatkan air sungai yang jernih dan tidak tercemar, maka sebelumnya air yang akan dipergunakan tersebut harus diendapkan atau disaring terlebih dahulu.
Persiapan Kolam
Sebelum kolam akan dipakai, maka sebelumnya kolam tersebut harus dibersihkan terlebih dahulu. Apabila kolam semen masih baru dibuat dan masih bersifat terlalu alkalis (pH tinggi), maka harus dinetralkan terlebih dahulu. Cara melakukan penetralan dapat dilakukan dengan cara merendam kolam dengan air biasa selama 2 minggu, kemudian dibersihkan dan dikeringkan selama 1 hari, sehingga kemudian sudah dapat dipergunakan.
Setelah proses pembersiahan kolam dilakukan, dan sebagai pengantisipasi musim penghujan, diberi atap berupa tutup sederhana dari plastik, supaya jika turun hujan tidak terlalu mengganggu dan berakibat pada telur.
Pemilihan induk
Induk untuk pemijahan ini hendaknya dipilih yang benar-benar telah matang telur yang dikandungnya dan siap memijah. Biasanya induk lele setelah lim, enam bulan pemijahan bila pernah dilakukan akan bertelur kembali. Untuk satu kolam pemijahan yang ukurannya memang kecil itu cukup satu pasang saja dengan berat indukan betina dan jantan disamakan, atau bisa juga dengan menggunakan tatacara pemijahan ikan mas, yaitu satu banding lima dengan memilih jantan yang gesit dan badannya lebih kecil dari betina.
Indukan jantan dan betina yang telah dipilih hendaknya telah siap untuk memijah. Dalam hal ini perlu keterampilan khusus dari seorang peternak untuk mengetahui kondisi indukan yang memang benar-benar sudah siap untuk memijah (kawin).
Setelah kolam disiapkan dengan mengairinya jangan lupa pasang ijuk didalamnya untuk menempelkan telur dan gampang diambil buat ditetaskan. Namun bila memasang ijuk, usahakan agar tidak dipasang mengambang dan diapit bambu, karena akan melukai kulit indukan. Maka, sebenarnya ijuk pasang didasar kolam menggunakan pemberat.
Pemijahan
Memijah artinya perkawinan yang diikuti dengan tingkah laku lele betina meletakkan telur dan dibuahi oleh yang jantan (fertilisasi). Sebaiknya induk jantan dan betina yang sudah dipilih itu dimasukkan ke dalam kolam pemijahan pada pagi hari. Maka seharian pasangan tersebut saling berkenalan serta mengadakan penyesuaian terhadap lingkungan kolam yang masih baru. Pada hari itu makanan yang diberikan ialah cacing tanah atau cacing sutera, tidak perlu banyak, asal cukup dimakan satu waktu saja selama 5 menit. Ikan yang hendak memijah agaknya kurang nafsu makannya.
Pemijahan berlangsung pada sore atau malam harinya. Esoknya dapat terlihat telur-telur tersebar menempel pada ijuk, tetapi sebagian ada yang tercecer di dasar kolam. Telur yang dibuahi berwarna kuning cerah dan akan menetas setelah 1 - 2 hari. Telur yang tidak terbuahi akan mati dan berwarna keruh, akhirnya ditumbuhi jamur. Selanjutnja induk diangkat dari kolam agar tidak mengkonsumsi telur dipindahkan ke dalam kolam lain untuk dipelihara dengan baik agar dapat bertelur lagi setelah pada saatnya tiba..
Sampai hari ketiga setelah menetas, benih lele belum makan, melainkan menyerap kuning telur yang masih tersisa pada bagian perutnya. Jumlah telur yang dihasilkan oleh induk lele dihitung pada besarnya induk itu. Makin besar badannya makin banyak telurnya. Rata-rata jumlah telur berkisar antara 1000 sampai 5000 butir. Apabila induknya sehat maka daya tetas telur cukup baik, hampir semuanya dapat menetas.
Proses penetasan telur atau Pendederan
Burayak atau benih ikan lele yang telah berumur 7 hari sebenarnya sudah dapat dipindahkan ke kolam lain, tetapi boleh juga tidak dipindahkan. Pemeliharaan bisa dilanjutkan di dalam kolam pemijahan. Pengipukan di dalam kolam dapat berlangsung selama 1 - 2 bulan, dengan diberi pakan buatan atau makanan yang terdiri atas organisme-organisme hidup seperti cacing sutera (Tubifex), cuk (jentik-jentik), kutiair, dan sebagainya.
Setelah masa pemeliharaan 2 bulan, benih lele mencapai ukuran 5-10 cm dapat dipasarkan (dijual). Selama pemeliharaan benih itu, pembudidaya/peternak memperhatikan burayak itu secara cermat setiap hari. Pemberian pakan tidak boleh berlebihan, melainkan diberikan sedikit demi sedikit sejumlah kira-kira habis termakan dalam waktu 15 menit, lalu pemberian pakan dihentikan. Sebaiknya dalam sehari diberi pakan beberapa kali, misalnya 4 - 5 kali sehari, pagi, siang, dan sore/senja.
Peternak harus memperhatikan keadaan air kolam, mengingat bahwa kolam tidak memperoleh aliran air terus- menerus karena keterbatasan air di daerah perkotaan jika memang dikota. Maka apabila terlihat air mulai keruh/kotor, supaya air diganti. Pada umumnya pergantian air sekali dalam 2 minggu sudah memadai.
Pemberian pakan dan Perawatan benih
Benih ikan lele yang baru saja menetas tidak perlu diberi makanan. Benih-benih itu hidup dari menyerap kuning telurnya. Pada ikan lele habisnya kuning telur itu 5 hari. Jadi sesudah waktu lima hari, benih ikan sudah dapat makan. Karena itu makanan biasanya harus tersedia. Di alam, benih-benih lele yang masih kecil-kecil itu memakan organisme-organisme yang terdapat di air, misalnya kutu air (Rotatoria, Cladosera, Copepoda, dan sebagainya) yang pasti banyak terdapat di air dalam sarangnya.
Dalam usaha pembenihan, orang mengusahakan agar benih-benih ikan yang sudah menetas itu tumbuh subur dan tidak banyak yang mati. Salah satu cara yakni memberi makanan secara khusus untuk anak-anak lele yang masih kecil-kecil itu. Untuk itu, dapat diberikan kutu-kutu ikan berupa binatang-binatang renik seperti disebutkan di atas. Binatang renik itu dapat diperoleh dari kolam-kolam lain yang subur, atau dapat secara sengaja dibiakkan di dalam kolam-kolam kultur tersendiri.
Pemanenan benih
Air dikeluarkan dari kolam pemijahan itu sehingga hampir kering, maka burayak, benij leIe terkumpul di dalam cekungan di dasar kolam yang masih sedikit berair. Maka dengan mudah burayak ditangkap dengan seser.
Demikianlah artikel tentang cara budidaya ikan lele yang bisa disampaikan kepada Anda termasuk didalamnya Cara pembenihan Ikan Lele. Lihat pula artikel lainnya yang tidak kalah menarik. Semoga bermanfaat..