Ads 468x60px

Selasa, 23 Oktober 2012

Pesan Kakek Untuk Cucu




Pesan Kakek Untuk Cucu
‎‎" Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati
istri mu tidak bahagia maka seisi rumah akan
tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa,
manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar
dia bahagia & kau akan merasa seperti di
surga "

Pesan dari Kakek ini untuk Cucu (para
suami), agar suasana rumah tangga tetap
harmonis " berikut pesannya :

1. Hargai istrimu sebagaimana
engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga
seorang ibu dari anak-anakmu. 

2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan
istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya
(membentaknya, mengatainya, memukulnya) 

3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati
istrimu tidak bahagia maka seisi rumah akan
tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa,
manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar
dia bahagia & kau akan merasa seperti di
surga. 

4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap
ingin diperhatikan. Dengan begitu maka
istrimu akan selalu menyambutmu pulang
dengan kasih sayang. 

5. Dua orang yang tinggal satu atap (menikah) tidak
perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa
kalah. Karena keduanya bukan untuk
bertanding melainkan teman hidup selamanya. 

6. Diluar banyak wanita idaman melebihi
istrimu. Namun mereka mencintaimu atas
dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan
apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan
masa sulit, maka wanita tersebut akan
meninggalkanmu dan punya pria idaman lain dibelakangmu. 

7. Banyak istri yang baik. Tapi diluar sana
banyak pria yang ingin mempunyai istri yang
baik dan mereka tidak mendapatkannya.
Mereka akan menawarkan perlindungan
terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu
meninggalkan rumah karena kesedihan, Sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.. 

8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku
terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu
bagaimana memperlakukan istrinya ............ 

Yang merasa sudah punya istri.....Note ini bagus
untuk di baca, yang belum punya
istri.....semoga note ini manfaat. Aamiin.........

Senin, 22 Oktober 2012

Kambing Juga Domba.




Mengulas masalah hewan ini tiada habis-habisnya. Soalnya mengingat bentuk kalimat untuk penyebut hewan ini berbeda di masing tempat seiring dengan pengucapan dan dialek satu daerah. Kadang di satu tempat sebutannya kambing saja, namun di lain tempat amat berbeda untuk sebutan hewan ini. Secara keseluruhan Kambing ada dua macam dan jenisnya; pertama yang mempunyai bulu halus (wol) yang disebut domba, domba/biri-biri dan mengembik dengan suara terdengar Beeeeeee (Baaaaaaa). Kedua kambing dengan mempunyai rambut kasar disebut kambing Kacang/Etawa dan yang sejenis dan suaranya Meeeeeee (Maaaaaaaa).

Dalam sebutan domba, si jantan disebut Gibasy atau Khoruf, dan di dataran tanah Hijaz sebutannya dengan Tholi adapun Gibasy lebih besar dari pada khoruf. Domba betina dinamakan Syat atau na'jah. Kadang lapaz Na'jah sering digunakan pada penyebutan kambing betina, sapi betina dan keledai betina. Anak Domba jantan yang kecil disebut haml dan yang betina disebut rohal. Adapun kambing kacang sebutan jantannya adalah taes dan yang betina ma'izzah atau 'anzah. Anak jantannya disebut jady dan yang betina disebut 'anak. Itu istilah sebutan didalam kamus Arab, entah jika sebutan nama di Indonesia.


Sebenarnya Kambing berbeda dengan Domba. Kita menggali alakadarnya saja sebagai sumber di Wiki, baik berbahasa Indonesia maupun Arab.


Hewan ini entah itu Kambing atau pun Domba juga jenis yang lainnya adalah binatang kurban untuk acara Idul Adlha dalam kebudayaan Muslim. Mengikuti gerak langkah Nabi Ibrahim 'alaihissalam saat anaknya, nabi Ismail 'alaihissalam akan disembelih olehnya atas perintah Allah Subhanahu Wata 'Ala, namun akhirnya kambing sebagai penggantinya yang di sembelih itu. Menurut Al Quran, binatang ternak yang bisa di sembelih dijadikan kurban hanya Unta, Sapi, Kambing dan yang lainnya termasuk Kerbau sebagai hewan piaraan yang termaktub dalam kitab Al-Quran adalah salah satu sumber pelajaran yang penting bagi umat manusia. Semua bagian tubuhnya bisa dijadikan manfaat bagi manusia.


Kambing gunung

1. Kambing

Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.

Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan.

Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga ekor anak, setelah bunting selama 150 hingga 154 hari. Dewasa kelaminnya dicapai pada usia empat bulan. Dalam setahun, kambing dapat beranak sampai dua kali.

Di dalam kepercayaan shio Cina, shio kambing mewariskan sifat mandiri, ada pada tiap 12 tahun : 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003 . Orang orang yang lahir dengan shio kambing memiliki kemandirian yang besar dan mampu mengatasi persoalannya sendiri, tergolong dalam aliran Yin, dan memiliki kecocokan dengan shio anjing dan kelinci.

Jenis-jenis kambing

Kambing kacang

Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter. Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek.

Kambing Etawa

Kambing Etawa didatangkan dari India yang disebut kambing Jamnapari. Badannya besar, tinggi gumba yang jantan 90 sentimeter hingga 127 sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63 kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai kambing "Peranakan Etawa" atau "PE". Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal Indonesia.

Kambing Jawarandu

Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memliki ciri separuh mirip kambing Etawa dan separuh lagi mirip kambing Kacang. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari.edo

Kambing Saenen

Kambing Saenen berasal dari Saenen, Swiss. Baik kambing jantan maupun betinanya tidak memliki tanduk. Warna bulunya putih atau krem pucat. Hidung, telinga dan kambingnya berwarna belang hitam. Dahinya lebar, sedangkan telinganya berukuran sedang dan tegak. Kambing ini merupakan jenis kambing penghasil susu.

Biri-biri type Angora

2. Domba

Domba atau biri-biri (Ovis) adalah ruminansia dengan rambut tebal dan dikenal orang banyak karena dipelihara untuk dimanfaatkan rambut (disebut wol), daging, dan susunya. Yang paling dikenal orang adalah domba peliharaan (Ovis aries), yang diduga keturunan dari moufflon liar dari Asia Tengah selatan dan barat-daya.




Salah satu jenis domba ini adalah Domba Garut yaitu domba yang berasal dari daerah Limbangan Kabupaten Garut. Dalam bahasa latin disebut ovis aries yang merupakan campuran dari perkawinan antara domba lokal dengan domba jenis capstaad dari Afrika Selatan dan domba merino dari Australia. Domba capstaad sudah ada lebih dulu di Garut, sementara domba merino baru didatangkan ke Garut pada abad ke-19. Dari ketiga jenis domba itulah, lahir varietas baru yang kemudian disebut domba Garut.

Cara-cara pemeliharaan domba Garut tidak sembarangan. Selain diberi rumput pilihan, domba ini juga sering diberi susu yang dicampur madu. Belum lagi pemeliharaan fisiknya yang harus tetap dijaga bersih dan sehat. kumpulan gambar Domba Garut.







poto-poto koleksi Blogger

Selasa, 09 Oktober 2012

Jatake Atau Gandaria



Jatake
Buah gandaria muda.


Gandaria (Bouea macrophylla Griffith) atau nama lokal lainnya jatake adalah tanaman yang berasal dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, dan banyak dibudidayakan di Sumatera dan Thailand.

Ciri khas buah ini, saat masih muda berwarna hijau, saat matang berubah menjadi orange memiliki rasa campuran asam manis. Bijinya berwarna Ungu dan dari sini sering orang menyebut warna dengan sebutan warna jatake.

Pohon Gandaria
Gandaria adalah tumbuhan tropik basah dan dapat tumbuh pada tanah yang ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah di bawah 300 m dpl., tetapi dalam pembudidayaan telah berhasil ditanam pada ketinggian sekitar 850 m dpl.

Gandaria dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah gandaria berwarna hijau saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria yang matang berwarna kuning, memiliki rasa kecut-manis dan dapat dimakan langsung. Daunnya digunakan sebagai lalap. Batang gandaria dapat digunakan sebagai bahan bangunan.


Tanaman berupa pohon dengan ketinggian hingga 27 m dengan tajuk rapat. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong. Waktu muda berwarna putih, kemudian berangsur ungu tua, lalu menjadi hijau tua. Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk agak bulat berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai jingga, daging buahnya mengeluarkan cairan kental, buahnya tidak berbulu, rasanya asam sampai manis, dengan bau yang khas agak mendekati bau terpentin. Keping biji berwarna lembayung.

Menurut Divisi Nutrisi DepKes, Buah Gandaria mengandung air 86.6 g, protein 40 mg, lemak 20 mg, karbohidrat 11.3 g, serat 150 mg, calcium 9 mg, phosph 4 mg, zat besi 0.3 mg, Beta karotin 23 mg, thiamine 0.11 mg, riboflavin 0.05 mg, niacin 0.5 mg dan vitamin C 100 mg.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal




Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal
kolam terpal

Kali ini Admin memenuhi janjinya akan mengetengahkan Budidaya ikan lele dalam kolam terpal. Tahukah kita bahwa. budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.

Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal
lele dalam kolam

Meski kondisi air tempat memelihara ikan lele dumbo tidak terlalu bersih, tetapi ikan ini terbukti dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Oleh sebab itu memelihara ikan lele di kolam terpal juga sangat layak dilakukan. Dengan membudidayakan iklan lele melalui terpal, maka salah satu keuntungan yang bisa didapatkan adalah usaha ini dapat dijalankan meski modal yang tersedia tidak terlalu besar.

Dalam budidaya ikan lele di kolam terpal dapat dijalani dengan dua tujuan, yaitu sebagai pembibitan dan juga sebagai konsumsi. Bila kita memilih budidaya ikan lele sebagai pembibitan juga merupakan pilihan yang sangat tepat, sebab kebutuhkan akan bibit ikan lele juga selalu semakin meningkat setiap saat. Selain itu budidaya ikan lele dengan tujuan konsumsi juga merupakan pilihan yang tidak salah, sebab kebutuhan akan ikan lele untuk bahan konsumsi juga semakin hari semakin meningkat pula.

Budidaya Iklan Lele Untuk Pembibitan
Hal yang perlu diketahui bila ingin membudidayakan ikan lele, khusus pada bidang pembibitan adalah saat pemijahan dan penetesan telur lele. Setelah menetas bibit ikan lele dapat dijual kepada peternak lain untuk dibesarkan atau dipelihari kembali hingga besar. Karena bibit lele langsung bisa dijual ketika menetas, sehingga merupakan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan.

Penyediaan bibit ikan lele dengan ukuran 2-3 cm dapat tercapai ketika usia penetasan sudah mencapai sebulan. Umumnya pemeliharaan bibit dilakukan di kolom berlumpur atau sawah yang memerlukan lahan yang relatif lebih luas. Tetapi pemeliharaan bibit ikan lele juga sebenarnya bisa dilakukan di kolam terpal, meski hal ini tidak bisa dilakukan dalam jumlah polulasi bibit yang terlalu besar. Agar bibit ikan lele cepat besar ketika memiliharanya pada kolam terpal, maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan makanan berupa pelet yang cukup setiap harinya.

Untuk menjadikan bibit ikan lele hingga ukuran 5-7 cm, maka perlu waktu hingga 2 bulan. Setelah bibit mencapai ukuran ini, maka sejatinya sudah bisa dijual sebagai bibit yang mendatangkan profit bagi peternak.
Budidaya Ikan Lele Untuk Konsumsi
Lele untuk keperluan konsumsi dapat dipelihara ketika mencapai ukuran 5-7 cm. Ukuran bibit yang lebih besar, akan lebih baik pula untuk dibudidayakan. Agar panen berlangsung dengan cepat, yaitu sekitar 3-4 bulan masa budidaya, maka ikan harus diberi makanan ekstra dan optimal. Budidaya ikan lele untuk konsumsi dinilai cukup mudah, sebab ikan dengan ukuran lebih besar akan lebih tahan terhadap penyakit.

Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Hal yang paling utama dilakukan ketika ingin membudidayakan ikan lele untuk tujuan konsumsi adalah mempersiapakan tempat budidaya. Dalam hal ini dilakukan di kolam terpal, sehingga pembuatan kolam terpal adalah hal yang paling penting untuk dilakukan.

Dalam persiapan kolam terpal dibutuhkan material berupa terpal dan persiapan perangkat pendukung lainnya. Untuk 100 ekor ikan lele, maka kolam yang harus dipersiapkan adalah dengan ukuran 2 x 1x 0.6 meter. Pembuatan kolam bisa dilakukan dengan menggali tanah dan kemudian diberi terpal atau dengan membuat rangka dari kayu atau bambu sebagaimana membuat pagar, dan kemudian diberi terpal. Cara menggali tanah yang kemudian diberi terpal adalah cara yang paling tepat karena akan membuat kondisi terpal lebih tahan lama.



Budidaya lele kolam terpal dalam youtube


Pemeliharaan Ikan Lele 
Kolam terpal yang sudah tersedia, kemudian diisi dengan air yang tidak terlalu dalam terlebih dahulu. Untuk bibit ikan lele yang berukuran 5-7 cm bisi diisi dengan air 40 cm. Hal ini dilakukan agar anakan ikan tidak merasa capek naik turun dari dasar kolam untuk mengambil oksigen. Seiring dengan pertambahan usia dan juga ukuran tubuh ikan lele, maka kedalaman air kolam juga bisa dilakukan. Perlu disediakan pula rumpon atau pelindu untuk lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah tertutup.

Pemberian pakan pelet dilakukan 2 kali sehari. Lebih bagus dilakukan pemberian makanan lebih dari dua kali sehari, tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit. Bila lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain, dapat dilakukan untuk menambah makanan alami untuk lele. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga bisa memberi kandungan protein yang tinggi sehingga pertumbuhan lele akan lebih cepat.

Penggantian air kolam terpal juga perlu dilakukan 10-30 persen setiap minggu. Meski ikan lele dianggap tahan terhadap kondisi air, tetapi bila air kolam terpal tidak diganti akan membuat kondisi air menjadi bau. Dengan kondisi air yang berbau akan membuat ikan lele mudah diserang penyakit.

Khusus untuk ikan lele pada usia 1 bulan, perlu dilakukan seleksi dan pemisahan yang memiliki ukuran yang berbeda.Meski Lele dumbo tahan terhadap kondisi air yang buruk ada baiknya perlu diganti air sekitar 10-30% setiap minggu, agar kolam tidak terlalu kotor dan berbau. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air dengan kondisi yang kotor. Pada usia satu bulan atau lebih, maka jika diperlukan perlu dilakukan seleksi dan pemisahan lele yang memiliki ukuran yang berbeda. Biasanya lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.

Demikian Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal dan Cara Budidayanya disajikan pada Anda. Semoga ada manfaatnya.
 
We on Scribd DMCA.com