Roay Picture |
Kacang roay merupakan tanaman semak atau menjalar dan bercabang-cabang dengan siklus hidup tahunan, namun sering ditemukan sebagai tanaman semusim dengan waktu tanam yang relatif lama yaitu kurang lebih enam bulan. Merupakan tanaman legume yang banyak ditemukan di daerah tropis seumpama di Indonesia. Tanaman ini mengandung kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, dan vitamin B1. Kandungan protein kacang roay yang cukup tinggi menjadi acuan untuk program seleksi dalam program diversifikasi tanaman pangan.
Selain itu variabilitas dari kacang roay sangat tinggi pada beberapa kultivar yang ada, beberapa subklasifikasi dari spesies yang ditemukan bisa ditemui pada literatur (Shivashankar &Kulkarni,1989). Berbagai jenis roay yang ditanam petani antara lain: roay piit, roay kerupuk, roay domba, roay putih, dan roay jengkol. Kacang roay termasuk kedalam family Fabaceae sering disebut Hyacinth Bean atau Egyptian Bean (kacang Mesir). Kebanyakan orang Prancis menyebutnya dengan sebutan Dolique lab-lab (Shivashankar danKulkarni, 1989). Kacang roay yang tumbuh di daerah tropik digunakan sebagai bahan pangan dan pakan ternak alternatif serta biasanya dijadikan tanaman tumpang sari di beberapa daerah.
Kultur Teknis
Persiapan lahan
Budidaya roay tidak memerlukan pengolahan tanah yang intensif. Namun persiapan lahan yang tepat dapat menghasilkan kualitas roay yang baik. Roay dapat dibudidayakan di pekarangan rumah atau pada lahan pertanian.
Tanam
Jarak tanam yang diperlukan adalah 20 cm x 20 cm. Roay merupakan tanaman yang merambat sehingga pada saat mulai keluar sulur harus disiapkan tiang bambu berbentuk teralis dengan jarak antar tiang 1.5 - 2 m, bagian tengah tiang diberi bambu atau kawat untuk merambatkan tanaman. Benih roay ditanam 2 benih/lubang.
Pengairan
Roay cocok ditanam pada akhir musim hujan, tanaman ini tidak memerlukan pengairan yang intensif.
Pemupukan
Selama periode pertanaman dilakukan empat kali pemupukan seperti pada tabel berikut :
Aplikasi | Waktu | Jenis Pemupukan | Dosis |
1 | Saat Tanam | 1. Kotoran Kuda/Domba/Ayam 2. NPK 15 : 15 : 15 | 1. 2 kg/tanaman 2. 10g/tanaman |
2 | 30 hst | NPK : 15:15:15 | 10g/tanaman |
3 | 60 hst | NPK : 15:15:15 | 10g/tanaman |
Pengendalian hama dan penyakit tanaman
Hama yang menyerang roay adalah ulat penggerek polong, pengendalian hama ini dengan pemeriksaan rutin atau penggunaan pestisida. Belum banyak informasi tentang penyakit pada roay.
Panen
Tanaman roay mulai dipanen 120 hari setelah tanam. Panen dilakukan secara bertahap dengan interval 10 hari sekali. Apabila tanaman dipelihara dengan baik, tanaman roay dapat dipanen sampai 12 kali.
Produksi Benih
Persyaratan tanah
Tanah yang akan digunakan untuk produksi benih roay sebaiknya adalah tanah bera, bekas tanaman lain, atau bekas roay dari varietas yang sama. Bila tanahnya bekas tanaman roay dari varietas lain, maka harus diberakan selama 3 bulan. Waktu tanam roay sebaiknya pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau karena jika pembungaan terjadi pada musim hujan biasanya gagal terbentuk biji pada polong.
Isolasi
Pertanaman roay yang akan diproduksi benihnya harus terpisah dari pertanaman varietas lainnya dengan jarak paling sedikit 30-45 meter. Apabila ada dua varietas yang berbeda dan bloknya saling berdampingan, maka tanggal tanamnya diatur sedemikian rupa sehingga saat berbunganya berbeda minimal 60 hari.
Roguing
Roguing adalah tindakan seleksi dengan membuang bibit atau tanaman yang mempunyai tipe simpang atau sakit. Dalam produksi benih tindakan roguing tanaman roay harus dilakukan pada beberapa tahap, diantaranya : tahap pertumbuhan, tahap berbunga, tahap berbuah, dan setelah panen. Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu roguing adalah : keseragaman warna bunga, bentuk dan warna polong, serta warna biji.
Panen dan prosesing benih
Hal yang harus diperhatikan saat panen dan prosesing benih adalah kebersihan alat dan wadah dari campuran varietas roay lain. Panen benih dilakukan apabila polong telah matang fisiologis yaitu bila telah berwarna coklat ( 5 bulan). Selanjutnya polong dikeringkan di bawah sinar matahari sekitar 3-4 hari. Apabila dirasa kadar air benih telah cukup kering (KA 12 %), selanjutnya polong dikupas untuk mengeluarkan biji benihnya. Benih kemudian di kemas dalam kemasan yang kedap udara dan air, misalnya dalam kemasan alumunium foil. Benih roay dapat juga dikemas dalam kantong kertas atau plastik, kemudian diletakkan dalam kotak atau kaleng yang tertutup rapat, dan telah diberi bahan pengering didalamnya (misal : serbuk gergaji atau kapur). Selanjutnya kotak atau kaleng disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
Sumber: BUDIDAYA DAN PRODUKSI BENIH ROAY