Ads 468x60px

Senin, 15 Juli 2013

Beternak Kambing




Beternak kambing

Ulasan tentang hewan ini telah di rangkum dalam artikel Kambing Juga Domba. Kali ini admin tambah wawasan baru yaitu menyangkut pemeliharaan dan bila ada dana bisa dibudidayakan. Namun, sebelum itu ada bahasan sedikit mengenai apa keperluannya, bila hendak melihara. Karena menyangkut hewan ini, walau banyak hidup di masyarakat, kota maupun di pedesaan, amat jarang sekali yang berhasil. Akan tetapi, bila dalam pemeliharaanya ulet serta tekun, dibarengi dengan niat yang ikhlas, maka akan ada hasil yang dicapai.

Soal memelihara kambing, banyak sekali aturan dan tata-cara serta keharusan yang perlu diketahui. Sebagai awalnya tahu sejarah singkat ternak kambing, sentra  budidaya ternak kambing, jenis-jenis ternak kambing, manfaat ternak kambing, persyaratan lokasi budidaya ternak kambing,  pedoman teknis budidaya ternak kambing, hama dan penyakit ternak kambing dan lain-lain. Hanya saja admin bukan ahlinya pada hal ini, cuma membantu saja kali ada yang ingin beternak kambing atau memang sudah punya dirumah. Tulisan ini dapat dirangkum ari berbagai sumber semoga ada manfaatnya.

Pembahasan kali ini untuk beternak kambing agar mempunyai hasil yang dibanggakan atau dengan kata lain 'Ternak kambing produksi optimal'.
  • Bahan: Kambing, pakan, peralatan konstruksi kandang, lahan.
  • Alat: Tempat pakan/minum.
  • Pilot proyek Semua jenis kambing asli yang berada di Indonesia tentunya, adalah kambing kacang dan kambing peranakan etawa (PE).
  • Memilih bibit: Pemilihan bibit diperlukan untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik. Pemilihan calon bibit dianjurkan di daerah setempat, bebas dari penyakit dengan phenotype (postur) yang baik.
  • Calon induk: Umur berkisar antara > 12 bulan, (2 buah gigi seri tetap), tingkat kesuburan reproduksi sedang, sifat keindukan baik, tubuh tidak cacat, berasal dari keturunan kembar (kembar dua), jumlah puting dua buah dan berat badan > 20 kg.
  • Calon pejantan: Pejantan mempunyai penampilan bagus dan besar, umur > 1,5 tahun, (gigi seri tetap), keturunan kembar, mempunyai nafsu kawin besar, sehat dan tidak cacat.
  • Pakan: Ternak kambing menyukai macam-macam daun-daunan sebagai pakan dasar dan pakan tambahan (konsentrat).

Pakan tambahan dapat disusun dari (bungkil kalapa, bungkil kedelai), dedak, tepung ikan ditambah mineral dan vitamin.
Pakan dasar umumnya adalah rumput kayangan, daun lamtoro, gamal, daun nangka, dsb.
Pemberian hijauan sebaiknya mencapai 3 % berat badan (dasar bahan kering) atau 10 – 15 % berat badan (dasar bahan segar)
Pemberian pakan induk: Selain campuran hijauan, pakan tambahan perlu diberikan saat bunting tua dan baru melahirkan, sekitar 1 1/2 % berat badan dengan kandungan protein 16 %.
Kandang: Pada prinsipnya bentuk, bahan dan konstruksi kandang kambing berukuran 1 1/2 m² untuk induk secara individu. Pejantan dipisahkan dengan ukuran kandang 2 m², sedang anak lepas sapih disatukan (umur 3 bulan) dengan ukuran 1 m/ekor. tinggi penyekat 1 1/2 – 2 X tinggi ternak.
Pencegahan penyakit : sebelum ternak dikandangkan, kambing harus dibebaskan dari parasit internal dengan pemberian obat cacing, dan parasit eksternal dengan dimandikan.
Source at Departemen Pertanian, http://www.deptan.go.id.


Bibit
Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.

Ciri untuk calon induk:
Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
Jinak dan sorot matanya ramah.
Kaki lurus dan tumit tinggi.
Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.

Ciri untuk calon pejantan :
Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
Kaki lurus dan kuat.
Dari keturunan kembar.
Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.

Makanan
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).

Cara pemberiannya :
Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 – 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 – 1 kg/ekor/hari.

Tata Kelola
Kandang:
  • Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
  • Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
  • Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
  • Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
  • Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
  • Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
  • Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor

Beternak Kambing


Pengelolaan reproduksi:
Diusahakan agar kambing bisa beranak minimal 3 kali dalam dua tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
Kambing mencapai dewasa kelamin pada umur 6 s/d 10 bulan, dan sebaiknya dikawinkan pada umur 10-12 bulan atau saat bobot badan mencapai 55 – 60 kg.
Lama birahi 24 – 45 jam, siklus birahi berselang selama 17 – 21 hari.
Tanda-tanda birahi : gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila dinaiki.
Ratio jantan dan betina = 1 : 10.

Saat yang tepat untuk mengawinkan kambing adalah :
Masa bunting 144 – 156 hari (…. 5 bulan).
Masa melahirkan, penyapihan dan istirahat ± 2 bulan.

Pengendalian Penyakit
Hendaknya ditekankan pada pencegahan penyakit melalui sanitasi kandang yang baik, makanan yang cukup gizi dan vaksinasi.
Penyakit yang sering menyerang kambing adalah: cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis.

Pasca Panen
Hendaknya diusahakan untuk selalu meningkatkan nilai tambah dari produksi ternak, baik daging, susu, kulit, tanduk, maupun kotorannya. Bila kambing hendak dijual pada saat berat badan tidak bertambah lagi (umur sekitar 1 – 1,5 tahun), dan diusahakan agar permintaan akan kambing cukup tinggi.
Harga diperkirakan berdasarkan : berat hidup x (45 sampai 50%) karkas x harga daging eceran.

Demikian bahasan kita kali ini mengenai beternak kambing, semoga membantu.
Oleh: Tebe Mukri
Judul Beternak Kambing, Ditulis Pada: Senin, 15 Juli 2013 ~ 06.03.00
Dalam
1 Comments
Tweets
Komentar

1 komentar:

 
Close
Like nya donk...
widget by Blogna urang Cikadueun
We on Scribd DMCA.com